Selamat Jalan


Tiada kawan yang abadi, tiada lawan yang abadi. Yang ada hanya kepentingan yang abadi.

Bagi saya, Usamah Ibn Ladin itu adalah penyadar, pihak yang
menyadarkan bahwa masih ada hak untuk memberontak terhadap hegemoni penguasa yang sudah menebarkan ketidak-adilan di berbagai muka bumi, dengan label apapun.

Umat islam memang masih lemah, khususnya media dan publikasi. Maka kalah publikasi, dicap teroris. Tidak apa-apa. Toh hanya dicap di dunia.

Usamah masih lebih mending dibandingkan yang hanya bisa diam, tidak melakukan perlawanan sedikitpun, seperti saya ini 🙂

Allahummaghfir lahuu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu.
Allahummajzihi jazaa’an khairan mimmaa ‘amil
Allahummajzihi jannatak