About

Berawal dari kenyataan, bahwa potensi di sekitar kita yang sangat-sangat luar biasa, baik yang sudah tertuliskan maupun belum. Saya di sini mencoba menambahkan hal2 yang mungkin dianggap remeh, namun menurut saya penting untuk disoroti, dibahas, diberikan solusi, dan dilakukan. Demi masa depan yang lebih baik.

Dengan latar belakang saya yang Alhamdulillah, sempat merasakan pendidikan terbaik di negeri ini, ingin rasanya berbuat lebih baik untuk sesama, dengan konteks global, dan beraksi lokal maupun global.

Berasal dari daerah terpencil, daerah asal presiden RI saat ini, menghayati pendidikan pesantren yang sangat luar biasa di salah satu basis pendidikan di Jawa Tengah, bersekolah menengah atas di sekolah yang memberikan pencerahan luar biasa yang digagas oleh pakar aerospace Indonesia, BJ. Habibie, serta mengenal lebih dekat dengan dunia teknologi dan teknologi dirgantara di Bandung selama lima tahun.

Pernah menjadi staf magang di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, menjadi buruh Pabrik Sepatu, Konsultan produk alat2 migas, perawatan mesin-mesin dan elektromotor, serta terlibat dalam proyek2 kelistrikan nasional.

Di sini saya mengajak diri saya sendiri, untuk lebih menghayati, dan yang tidak kalah penting, mencatat apa2 yang bisa kita bagi sebagai ilmu untuk sesama. Insya Allah dapat bermanfaat sedikit banyak.

Rangkumannya sebagai berikut :

  • kampung halaman : Pacitan, Jawa Timur
  • SLTP : Madrasah Tsanawiyah Pesantren Assalaam Surakarta
  • SMU : Insan Cendekia, Tangerang
  • AeroSpace Engineering – ITB : Flight Mechanics and aircraft performance division

Work :

  • LAPAN, Rumpin : Network Admin
  • KMK Global Sports, Tangerang : IT & Network for Nike and Converse Shoes Manufacure
  • Otoma Global Mitra, Jakarta : Application Engineer for upstream for oil & gas
  • Unggul Pawenang Sentosa, Jakarta : Marketing Manager for Electro-Mehchanical Services
  • Rekadaya Elektrika, Jakarta : Mechanical Engineer for Power Plant, QC & QA
  • Indonesia Power, Jakarta : Engineer for Minihydro Power Plant

7 Comments

  1. mas ijin share ya artikelnya….. sangat menarik dan menambah wawasan. Mengingatkan saat tinggal di Madiun sekitar 2002 an dan menikmati Sumber Kencono, salah satu bus yang menemani wira-wiri jogja – madiun – sby

    Reply

  2. Tidak mudah mencari orang yg pintar dan pintar menulis,tulisan mas Son menginspirasi saya untuk membagikan pengalaman saya pada anak-anak saya .Semoga tercapai cita-cita untuk lebih memajukan daerah Pacitan.

    Reply

    1. Terima kasih sudah mampir Mbak. saya hanya biasa2 saja kok. terima kasih atas doanya. Kalau sempat, buatlah tulisan yang bisa dibaca banyak orang, supaya terinspirasi dan never ending alias tidak habis2 hingga servernya down πŸ™‚ Share your’s..

      Reply

  3. terima kasih Pak Suprapto, memang asyik jika mengerjakan sesuatu karena hobi dan keranjingan, bisa lupa waktu.

    Untuk situasi sosial paska tragedi lumpur, saya belum bisa menuliskan sekarang. Mudah-mudahan di lain waktu bisa membagi ke Bapak dan rekan2 semua.

    Reply

  4. Seneng juga menyimak tulisan mas Mukhlason sebagai hasil dari hobi dan keranjingan. Coba deh nulis denyut nadi masyarakat korban lumpur Lapindo Brantas. Sejak meluapnya lumpur tahun 2006, seminggu setelah bencana gempa Yogya (saat itu saya masih di Balikpapan), saya baru 3 minggu yang lalu melintasi jalur Surabaya – Porong – Gempol – Pasuruan untuk keperluan survei. Trenyuh sekali saya melintasi perkampungan yang dijadikan jalan pintas/jalan tikus dari Pintu Toll Porong menuju Gempol. Kendaraan saya waktu itu ditawari dan dipandu oleh seorang pemuda yang menawarkan jasa panduan/joki kendaraan melintasi jalan alternatif. Rupanya ini merupakan salah satu bentuk peluang jasa publik :). Satu hal yang membuat saya terhibur, mereka tetap bersemangat, tersenyum dalam menawarkan jasa dan menuntun kendaraan kami, termasuk juga masyarakat yang kami lewati sepanjang jalan alternatif tersebut. Yang lebih penting lagi, joki tersebut jujur dan tidak memeras atau menyesatkan.

    Reply

Leave a comment